Kamis, 08 Desember 2011

TENTANG KENAKALAN REMAJA

Tentang Kenakalan Remaja

Kenakalan remajaadalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll

Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja

 Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
- Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
- Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
- Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
- Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
-dll
Itulah yang dapat saya paparkan tentang kenakalan remaja, mulai dari pengertian kenakalan remaja, Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja, Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja sampai dengan Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Masukan-masukan sangat diterima sebagai bahan perbaikan dari artikel ini, karena mungkin banyak terdapat kekurangan di sana-sini. :D


KEBENARAN AL QURAN

Bukti Kebenaran Al Quran
Kami menghadirkan kepada Anda Profesor TVN Persaud, ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak, dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winniverg, Menitoba Kanada. Di sana, ia menjabat Ketua Jurusan Anatomi selama 10 tahun. Profesor Keith Moore memperkenalkan Prof. Persaud kepada kami dan mengira bahwa ada tiga pemikiran bebas sarjana dan ilmuwan yang mana keasyikan utamanya akan pencarian kebenaran. Profesor Persaud adalah salah satu dari semua itu. Dia seorang yang terkenal dalam bidangnya dan penulis maupun edi*tor dari 22 buku dan telah diterbitkan lebih dari 181 dokumen ilmiah. Tahun 1991, dia menerima JCB Grant Award dari Asosiasi Ahli Anatomi Kanada. Dia juga memasukkan beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi di dalam bukunya yang dia presentasikan pada beberapa konferensi yang dia ikuti. Di bawah ini salah satu hadis yang dipakai Profesor Persaud:
Ketika janin telah melewati 42 malam, Allah menurunkan malaikat untuk membentuk dan menciptakannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging dan tulang. Kemudian malaikat itu bertanya, Ya Allah laki* laki atau perempuankah. Dan Allah memutuskan apa yang Dia kehendaki dan malaikat memeriksanya (Shahih Mutir)
Gambar yang menunjukkan janin berumur 35 hari tidak membentuk bentuk manusia. Dengan adanya gambar tersebut menunjukkan gambar janin yang sama pada saat berumur 42 hari. Profesor Persaud lebih lanjut berkata, kita ddak dapat melihat bentuk manusia. Kami melihat gambar ilustrasi ini dibuat oleh CIBA, yang menggambarkan janin yang berumur 42 hari. Satu minggu kemudian, selama minggu ketujuh, setelah hari ke-42, gambar berubah lebih sempuma. Hadis Nabi yang berhubungan dengan hal ini yaitu:



Ketika janin telah melewati 42 malam, Allah menurunkan malaikat untuk menentukan dan menciptakannya pendengaran, penglihatan, kulit, otot daging, dan tulang.



Profesor Persaud mempresentasikan beberapa penemuannya yang berkenaan hubungan antara al*Quran dan Sunnah dengan ilmu pengetahuan modern. Di bawah ini hadis lain yang dipelajari Profesor Persaud dan membuatnya subjek dari salah satu presentasinya:
Jika hal yang cabul yang ada di antara masyarakat dan kemudian tampak sebagai hal yang umum dan dipraktikkan secara terbuka, wabah dan penyakit baru yang tidak ada sebelum hal itu berkembang di antara mereka. " (HR Ibnu Majah dan Hakim).



Mari kita lihat penjelasan Profesor Persaud dari hadis ini. Hal ini dapat diterima secara luas bahwa penyakit ini berubah di dalam leher rahim yang berhubungan dengan umur wanita, frekuensi hubungan, dan jumlah pasangan. Beberapa ahli epidemiologi mempelajari yang mengindikasikan secara jelas sebuah hubungan secara signifikan antara kedapatan perkalian pasangan seksual dengan tingginya terjadinya terkena kanker leher rahim. Akibat dan bahayanya dari hubungan seksual dengan siapa saja dan penyimpangan seksual yang dipraktikkan pernah diperlihatkan di dalam hadis ini pada 14 abad yang lalu. Kata "kekotoran" meliputi perzinahan, persetubuhan di luar nikah. Saya katakan: homoseksual, sifat kebinatangan, dan semua perbuatan seksual yang tidak wajar. Hal ini tidak dapat dipandang dari segi apa pun secara luas, bahwa kita harus mempertimbangkan Herpes dan HIV/AIDS sebagai contoh dari penyakit baru lain dan pada kenyataannya pada saat ini penyaldt baru bagi kita tidak memiliki obat.

Sekarang kita dapat memahami arti dari hadis ini, sebab homoseksual, pelacuran, dan hal yang cabul menjadi menyebar luas dan bahkan dilegalisasikan di beberapa negara Barat. Tidak lama beberapa tahun setelah revolusi seksual yang menimbullcan penyakit itu, Profesor Persaud membicarakan tentang menyebar luasnya penyakit itu seperti HIV/AIDS merupakan permasalahan kesehatan yang serius sekarang ini. Kata*kata Nabi Muhammad SAW itu memang benar. AIDS adalah contoh nyata dari penyakit yang tidak ada pada generasi sebelumnya, tetapi sekarang berkembang pada angka yang mengkhawatirkan. Sekarang, sebagian besar masyarakat khawatir jika mereka kemungkinan tertular.

Kita harus berterima kasih kepada Profesor Persaud atas usahanya. Kemudian kami menanyakan pendapat Profesor Persaud yang sudah terkenal tentang fenomena ini dan yang telah dia teliti, lalu dia menyatakan:
Hal ini terlihat bagi saya bahwa Muhammad adalah orang yang sangat luar biasa. Dia tidak dapat membaca maupun menulis. Pada kenyataannya, dia seorang yang buta huruf. Kita berbicara pada 14 abad yang lalu. Kamu memiliki seorang buta huruf yang membuat pernyataan sangat besar dan pernyataan yang menakjubkan kecermatannya tentang keilmiahannya. Saya secara pribadi tidak dapat mengetahui bagaimana hal ini bisa menjadi kesempatan Belaka yang terlalu banyak kecermatannya seperti Profesor Moore. Tidak ada kesulitan dalam pikiran saya mengenai wahyu yang hebat itu yang diturunkan kepadanya dengan per*nyataan pernyataan ini.
Al-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman.

KEMAJUAN IPTEK

KEMAJUAN IPTEK UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

Oleh: Ambarwati * dan Novilia Susianawati **
* Prodi Kesehatan Lingkungan FIK UMS
** Mahasiswa S2 Biologi Sekolah Pasca Sarjana UGM


ABSTRAK
            Sehat merupakan nikmat Allah yang sering dilupakan manusia. Meskipun dalam islam orang yang sakit dan sabar menjalaninya, akan berguguran dosa-dosanya, namun manusia juga wajib berikhtiyar untuk penyembuhan penyakitnya. Manusia merupakan mahkluk yang paling tinggi derajadnya jika dibandingkan mahkluk lain. Hal ini disebabkan manusia memiliki akal. Dengan akalnya manusia mampu mempelajari apa yang ada di alam dan dapat mencari alternatif untuk mengatasi semua masalah yang dihadapinya, termasuk masalah dalam pengobatan penyakit. Kemajuan teknologi dalam pengobatan, termasuk rekayasa genetika dan terapi gen merupakan kemajuan pesat dalam bidang pengobatan yang mampu dicapai manusia dengan akalnya. Diharapkan kemajuan ini dapat berguna untuk kemaslahatan umat manusia.

Kata kunci : pengobatan penyakit, rekayasa genetika, terapi gen


A. PENDAHULUAN
Sehat merupakan nikmat yang sangat berharga, namun baru kita rasakan ketika kita sakit sehingga nikmat ini sering kita lupakan. Oleh karena itu Rasulullah saw mengingatkan kita dalam hadist riwayat Al-Hakim yang berbunyi : “Jagalah 5 perkara sebelum datang 5 perkara, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati.” Hadist ini mengisyaratkan pada kita agar kita memanfaatkan sebaik-baiknya nikmat sehat, muda, kaya, lapang dan hidup. Meskipun dalam islam orang yang sakit akan berguguran dosa-dosanya, namun manusia juga wajib berdoa dan berikhtiyar  dengan berobat untuk mencari kesembuhan. Bukankah Allah telah berfirman dalam Al Quran surat Asy Syuara ayat 80 yang artinya "Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku".
 Manusia sebagai mahkluk yang paling tinggi derajadnya dibandingkan mahkluk lain karena nikmat akalnya, diharapkan mampu menggunakan akalnya untuk kemaslahatan umat termasuk dalam bidang pengobatan untuk menemukan alternatif penyembuhan penyakit. Hal ini berkaitan dengan tugas manusia sebagai kholifah di muka bumi sebagaimana di dalam QS. Al-Baqarah ayat 30).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk dalam bidang pengobatan merupakan hasil karsa dan karya manusia yang dihasilkan dengan akalnya. Kemajuan pesat dalam bidang molekuler telah melahirkan beberapa alternatife baru dalam usaha pengobatan  dan memberikan harapan baru bagi para penderita, bahkan untuk beberapa penyakit yang di masa lampau mustahil untuk diobati, misalnya penyakit keturunan. Rekayasa genetika dan terapi gen merupakan kemajuan teknologi yang cukup dapat memberikan harapan  di bidang pengobatan.

B. REKAYASA GENETIKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003)  rekayasa genetika dapat diartikan sebagai ilmu dari cabang biologi yang berhubungan dengan prinsip keturunan dan variasi pada binatang dan tumbuhan jenis yang sama. Namun demikian dewasa ini rekayasa genetika tidak hanya berlaku pada hewan dan tumbuhan yang sejenis tetapi telah berkembang pada manusia dan lintas jenis. Dalam rekayasa genetika dapat diperoleh suatu sifat yang menguntungkan dari sutu organisme yang dapat diatransfer pada organisme lain. Sebagaimana telah diketahui bahwa gen merupakan pembawa sifat pada organisme, maka pemindahan suatu sifat dapat dilakukan dengan merekayasa gen-gen tertentu pada mahkluk hidup tertentu. Tehnik ini telah banyak dilakukan dan berhasil terutama di bidang pertanian. Contohnya diperolehnya kapas transgenik yang tahan hama, diperolehnya padi dengan kualitas unggul dan sebagainya.
Penemuan baru di bidang rekayasa genetika dan sangat berguna di bidang kesehatan adalah, keberhasilan produksi insulin manusia dengan tehnik rekayasa genetika pada bakteri E. coli. Sebagaimana diketahui bahwa jumlah penderita Diabetes Melitus (DM)  semakin hari semakin bertambah. Indonesia menempati urutan keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita DM terbanyak setelah India, China, Uni Sovyet, Jepang, dan Brazil. Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 5 juta dengan peningkatan sebanyak 230.000 pasien DM per tahunnya, sehingga pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita (Octa, 2006).
Diabetes Melitus  merupakan penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh (Octa, 2006).
Diabetes Melitus dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu :
1.      Diabetes Tipe I (IDDM/ Insulin Dependent Diabetes Mellitus /tergantung insulin)
Yaitu kondisi defisiensi produksi insulin oleh pankreas. Hal ini disebabkan karena sel-sel beta dari pulau-pulau langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa. Kondisi ini hanya bisa diobati dengan pemberian insulin, sehingga tubuh perlu pasokan insulin dari luar.
2.      Diabetes Tipe II (NIDDM/ Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus/ tidak tergantung insulin)
Diabetes melitus ini terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk berespons dengan wajar terhadap aktivitas insulin yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah. Biasanya orang yang terkena penyakit diabetes tipe ini adalah orang dewasa
Secara normal insulin dihasilkan oleh pankreas.  Dalam keadaan sehat pankreas secara spontan akan memproduksi insulin saat gula darah tinggi. Prosesnya sebagai berikut : jika  gula darah rendah glukagon akan dibebaskan oleh sel alfa pankreas, kemudian hati akan melepaskan  gula ke darah yang mengakibatkan kadar gula darah normal. Sebaliknya jika gula dalam darah tinggi, insulin akan dibebaskan oleh sel beta pankreas, kemudian sel-sel lemak akan mengikat gula  darah, yang  mengakibatkan kadar gula darah normal. Menurut Witarto, (2005) Insulin adalah hormon dari jenis protein yang tersusun dari 51 asam amino. Struktur insulin manusia terdiri dari dua rantai polipeptida yang dihubungkan oleh ikatan disulfida, yaitu polipeptida alfa dan beta. Polipeptida alfa mengandung 21 asam amino sedang polipeptida beta mengandung 30 asam amino.  Apabila urutan asam amino suatu polipeptida diketahui maka dengan menggunakan kode geneti­ka dapat pula diketahui urutan nukleotida gena(DNA) yang mengkodenya. Mengingat bahwa protein insulin cukup pendek maka gen yang mengkode  insulin dapat  disintesis  secara kimiawi. Insulin berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Bila kadar gula dalam darah tinggi maka insulin akan membantu mengubah gula darah  menjadi glikogen yang biasanya akan disimpan di otot sehingga kadar gula dalam darah normal.
Sebelum era rekayasa genetika, insulin yang diperlukan untuk mengobati penderita  DM diperoleh dari hewan. Insulin yang dihasilkan oleh pankreas sapi atau babi digunakan untuk pengobatan DM pada manusia. Namun cara ini mempunyai kelemahan, yaitu terbatasnya insulin yang dapat diproduksi oleh pankreas, yang tidak sebanding dengan jumlah penderita DM yang membutuhkan insulin. Selain itu memungkinkan adanya efek samping karena insulin yang dihasilkan tidak sama persis dengan insulin manusia.  Meskipun diketahui insulin yang dihasilkan oleh babi paling mirip dengan insulin manusia, namun perlu diingat bahwa dalam islam babi merupakan binatang yang haram sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al An'am ayat 145 yang artinya : "Katakanlah : Tidaklah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi …". Penemuan teknik rekayasa genetika  pada E. coli untuk menghasilkan insulin, jauh lebih menguntungkan karena yang dihasilkan adalah insulin manusia sehingga tidak memberikan efek sampingan seperti halnya insulin hewan serta dapat dihasilkan banyak insulin dalam waktu yang relatif pendek. Hal ini dikarenakan waktu generasi E. coli yang cukup pendek, yaitu hanya 20 menit, sehingga setiap 20 menit, satu sel E. coli membelah menjadi 2 sel.
E. coli merupakan anggota bakteri. Selama ini bila kita mendengar kata bakteri, maka yang terbayang di benak kita adalah sesuatu yang merugikan saja, misalnya penyebab suatu penyakit. Padahal sebenarnya E. coli tidaklah demikian, bakteri ini dikenal sebagai mikrobia normal tubuh manusia. E. coli tidak bersifat pathogen selama berada dalam usus dan bahkan menurut Sujono (1998) bakteri ini bersimbiosis mutualisme dengan manusia. E. coli membantu membentuk vitamin-vitamin (terutama vitamin K) dan dapat menghambat terbentuknya gas H2S, sedangkan E. coli juga mendapatkan makanan dari sisa-sisa metabolisme manusia. Fenomena ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 191 yang artinya "tidaklah Aku cipakan sesuatu dengan sia-sia".
Menurut Sebiring L, dkk (1999) langkah-langkah dalam rekayasa genetika untuk memproduksi insulin adalah sebagai berikut :
1. Masing-masing gen polipeptida alfa dan beta disintesis  secara kimiawi.
2. Gen tersebut disisipkan pada plasmid E. coli yang direkayasa supaya memiliki operon laktosa, yaitu promoter, operator, dan gen struktural 2 yang mengkode ß-galaktosidase. Di samping itu, plasmid ini juga mengandung gen yang mengkode resistensi terhadap amfisilin yang berguna sebagai marker untuk menyeleksi sel yang mengandung plasmid. 
3. Masing-masing gena alfa dan beta disisipkan ke dalam plasmid yang terpisah, yaitu pada bagian kanan gen z.
4. Plasmid tersebut lalu dimasukkan ke dalam sel E. coli untuk diekspresikan.
5. Ekspresi operon laktosa akan menyebabkan terbentuknya protein galaktosidase dan protein insulin yang saling berikatan hingga membentuk protein gabungan.  
6.. Selanjutnya protein gabungan ini dimurnikan lalu dipotong sehingga protein insulin terpisah dengan protein ß-galaktosidase.
7. Dengan cara ini akan diperoleh polipeptida alfa maupun polipeptida beta insulin.
8. Akhirnya polipeptida alfa diikatkan dengan polipeptida beta secara oksidasi. sehingga diperoleh insulin yang utuh dan siap untuk digunakan.

C.TERAPI GEN
Jika rekayasa genetika sudah banyak diterapkan dan berhasil, maka terapi gen baru boleh dilakukan dalam skala penelitian dan para pakar memperkirakan masih sekitar tujuh sampai lima belas tahun lagi terapi gen baru dapat terealisasi (Pray, 2004:Wang, et al., 2004). Namun demikian terapi gen cukup menjanjikan harapan bagi para penderita penyakit, terutama penyakit keturunan.
Terapi gen adalah teknik memperbaiki gen yang rusak atau cacat yang bertanggungjawab atas timbulnya penyakit tertentu (Moelyoprawiro, 2005). Edrus (2005) menyatakan bahwa terapi gen merupakan teknologi masa kini yang membolehkan gen-gen yang rusak diganti dengan gen-gen normal dimana kita menggunakan vektor untuk menyisipkan DNA yang diingini ke dalam sel dan disuntikkan ke dalam tubuh. Terapi gen dapat dilakukan secar ex vivo dan in vivo. Terapi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990 (Roberts, 2004). Selama ini pendekatan terapi gen yang berkembang adalah menambahkan gen-gen normal ke dalam sel yang mengalami ketidaknormalan. Pendekatan lain adalah melenyapkan gen abnormal dengan melakukan rekombinasi homolog. Pendekatan ketiga adalah mereparasi gen abnormal dengan cara mutasi balik selektif, sedemikian rupa sehingga akan mengembalikan fungsi gen tersebut. Selain pendekatan-pendekatan tersebut, ada pendekatan lain untuk terapi gen yaitu mengendalikan regulasi ekspresi gen abnormal tersebut (Holmes, 2003). Perkembangan terapi gen yang terkini untuk pengobatan penyakit lebih diarahkan pada gagasan mencegah diekspresikannya gen-gen yang jeiek atau abnormal (gene silencing). Untuk tujuan gene silencing atau membungkam ekspresi gen tersebut, maka penggunaan RNA (RNA therapeutic) lebih dimungkinkan dari pada penggunaan DNA (Adams, 2005). Telah dilaporkan dalam majalah Nature bulan Mei 2001 bahwa RNA dapat membungkam ekspresi gen dengan efektif (Elbashir, et al., 2001). Gagasan terapi gen dengan mereparasi mRNA, berarti menggunakan mekanisme regulasi sel itu sendiri, sehingga efek samping yang merugikan lebih dapat ditekan (Penman, 2002). Cara ini lebih baik dilakukan dari pada mengganti gen yang cacat.
Sampai saat ini vektor yang paling umum dipakai adalah virus. Pada keadaan pathogen, yang terjadi adalah virus mampu menyisipkan gennya ke dalam sel manusia (Moelyoprawiro, 2005). Oleh para pakar kemampuan ini digunakan untuk penyembuhan dengan jalan memanipulasi genom virus, yaitu menghilangkan gen virus penyebab penyakit dan menyisipkan gen penyembuh yang diinginkan ke dalam genom virus tersebut. Vektor yang telah berisi gen penyembuh virus tadi diinjeksikan ke dalam sel target pasien (misalnya sel liver atau sel paru-paru). Kemudian virus akan memindahkan materi genetik yang berisi gen penyembuh ke dalam sel target. Dengan demikian, protein hasil produksi gen penyembuh tadi akan berfungsi normal dan mengembalikan sel target dalam keadaan normal. Beberapa contoh terapi gen untuk mengobati penyakit adalah sebagai berikut :
1. Penghasilan Enzim ADA
Contoh terbaik adalah penghasilan enzim Adenosina Deaminase (ADA) pada bayi. Ashanthi De Silva ialah kanak-kanak pertama yang dirawat dengan terapi gen. Dia mengidap penyakit kedefisienan Adenosina Deaminase (ADA) yang disebabkan mutasi tubuhnya tidak mampu membina enzim ADA, enzim ini diperlukan untuk perkembangan sel T (mempertahankan sistem keimumnan), gen ADA terletak pada kromosom X. biasanya pengidap penyakit ini diberi suntikan enzim ADA atau pemindahan sumsum tulang, namun sistem ini memiliki  kelemahan, yaitu suntikan enzim ADA tidak dapat memulihkan sistem keimunan penderita sedang pemindahan sumsum tulang perlu pendonor yang cocok. Teknologi DNA rekombinan memberi nafas baru untuk mengobati penyakit ini.
Ashanti yang berumur 4 tahun pada tahun 1990 menerima terapi gen. Salinan-salinan gen terklon untuk enzim ADA disisipkan ke dalam retro virus lemah (sebagai vektor). Retro virus ini dicampurkan dengan sel T Ashanthi, retrovirus kemudian menjangkiti sel T dan menyisipkan gen ADA ke dalam DNA sel T. setelah dilakukan penyaringan, sel T rekombinan tersebut diklonkan, sebagian sel T rekombinan tersebut disuntikkan ke Ashanti dan sebagian lagi disimpan dalam penyimpan gen (sebagai simpanan). Ashanti disuntik berulangkali, dan ternyata  setelah 5 tahun didapati sel T Ashanthi  menunjukkan kehadiran gen ADA, diprediksikan satu milyar sel telah diberikan pada Ashanthi.
2. Pengobatan Hemofili
Penderita hemofilia adalah manusia yang factor VIII dalam darahnya jumlahnya sedikit. Jika orang normal memiliki jumlah factor VIII dalam darahnya sebanyak 100 unit, maka penderita hemofili ringan hanya memiliki sekitar 30 unit saja (6-30 persen), sedangkan penderita hemofili  berat hanya memiliki factor VIII dalam darahnya kurang dari 5 unit atau 1 persen saja. Akibatnya penderita tidak memiliki kemampuan dalam pemkuan darah. Terapi gen merupakan salah satu cara penyembuhan penyakit hemofili dengan memperbaiki kerusakan genetis, yaitu melalui penggantian gen yang tidak rusak dan berfungsi normal. Penyembuhan melalui terapi gen ini tidak dapat secara permanen dan masih harus dilakukan secara berkala.
Menurut Moeslichan (2005), hingga saat ini terapi gen belum diterapkan pada penderita hemofili Indonesia. Ditambahkannya bahwa di luar negeri studi terapi gen terus dikembangkan. Bahkan percobaan kepada binatangpun telah dilakukan. Sebuah kasus terapi gen yang dilakukan pada seekor anjing yang mengidap hemofilia dapat sembuh dalam waktu 30 hari. Namun, serangan hemofilia kembali terjadi setelah itu. Pada manusia penderita hemofili, masa penyembuhan setelah terapi gen, memakan waktu dari satu hingga dua tahun.
Prinsip-prinsip terapi gen adalah gen yang akan dipindahkan itu harus diletakkan ke dalam sel yang akan berfungsi normal dan efektif. Untuk hemofilia gen harus diletakkan ke dalam sel yang akan menghantarkan protein faktor VIII atau faktor IX ke dalam peredaran darah. Saat ditransfer, gen tersebut harus berfungsi dalam sel dalam jangka waktu yang lama, demikian pula sel baru yang disebut transduced cell, harus pula bertahan lama. Program terapi gen terbagi dalam dua jenis. Pertama, pemindahan gen dilakukan di dalam tubuh pasien (in vivo transfer). Kedua, pemindahan gen dilakukan di luar tubuh pasien (ex vivo transfer). Terapi gen in vivo transfer bersandarkan pada kemampuan sel-sel untuk menyerap DNA. Peneliti berharap dapat memetakan gen yang berfungsi normal sehingga memungkinkan sel-sel menerimanya sesegera mungkin, misalnya melalui penyuntikan. Sedangkan ex vivo transfer, gen yang berfungsi normal disisipkan ke dalam sel di dalam laboratorium. Kemudian sel yang telah ditransferkan ke gen baru tadi di letakkan ke dalam tubuh pasien. Sel penderita dapat digunakan untuk pemindahan gen ini. Tentu kedua cara ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan in vivo transfer adalah sangat sedikit membutuhkan manipulasi laboratorium dan dapat digunakan dalam skala besar. Sedangkan ex vivo lebih sarat dengan operasi pembedahan, seperti bagaimana mengangkat dan meletakkan kembali sel, karena meletakkan gen baru ke tubuh pasien tidaklah segampang menelan pil atau semudah menyuntikkannya ke dalam darah.
Risiko terapi gen adalah kemungkinan terjadinya viral vector yang akan beraksi layaknya virus dan akan menyebabkan infeksi. Namun demikian sejauh ini viral vector yang telah dilakukan investigasi tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Penyembuhan penyakit hemofilia melalui terapi gen saat ini masih terus dilakukan. Percobaan terhadap anjing telah berhasil, demikian juga dengan manusia, percobaan terhadap dua penderita hemofilia pun telah dilakukan.
3. Pengobatan Thallasemia
Thallasemia merupakan suatu penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), sel darah merah penderita mengandung sedikit hemoglobin dan sel darah putihnya meningkat jumlahnya (Supriyadi, dkk, 1992). Thallasemia merupakan penyakit keturunan yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. 6 sampai 10% dari 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Jika dua orang yang sama-sama membawa gen ini menikah maka satu dari empat anak mereka akan menderita thallasemia berat.
Kelainan gen ini akan mengakibatkan kekurangan salah satu unsur pembentuk hemoglobin (Hb), sehingga produksi Hb berkurang. Terdapat tiga jenis thallasemia yaitu : mayor, intermediate dan karier. Pada thallasemia mayor, Hb sama sekali tidak diproduksi. Akibatnya penderita akan mengalami anemia berat. Dalam hal ini jika penderita tidak diobati, maka bentuk tulang wajahnya akan berubah dan wama kulitnya menjadi hitam. Selama hidupnya penderta akan tergantung pada transfusi darah. Hal ini dapat berakibat fatal, karena efek samping dari transfuse darah yang terus menerus akan mengakibatkan kelebihan zat besi.
Terapi gen merupakan harapan baru bagi penderita thallasemia di masa mendatang. Terapi dilakukan dengan menggantikan sel tunas yang rusak pada sumsum tulang penderita dengan sel tunas dari donor yang sehat. Hal ini sudah diujicobakan pada mencit.

D. KESIMPULAN
1. Rekayasa genetika dan terapi gen merupakan hasil kemajuan iptek yang dapat memberikan harapan baru bagi para penderita penyakit yang di masa lampau mustahil untuk disembuhkan, misalnya penyakit keturunan.
2. Rekayasa genetika telah banyak dilakukan dan berhasil terutama di bidang pertanian, sedangkan di bidang kesehatan telah berhasil diproduksi insulin dengan rekayasa genetika pada E. coli.
3. Meskipun terapi gen belum diijinkan diterapkan pada manusia dan masih dalam skala penelitian, namun di masa mendatang terapi gen merupakan harapan besar dalam dunia pengobatan.

Rabu, 07 Desember 2011

SUPER JUNIOR - MR.SIMPLE

Lirik Lagu Super Junior - Mr Simple

Because you naughty, naughty, Hey! Mr. Simple
Because you naughty, naughty, Suju kanda!
Sesangi ne mang daero an dwindago hwaman nemyeon andwae keu reol pilyo opji
keokcheong-do paljada jakeun ire nomu yeonyeonhaji marja mome chuji ana

Sojeoki chuwatdaga napatdaga keureon keoji mwo cheung! seolchikhi uratdaga teoreochyeotda keureon taedo itji
eocheomyeon kwaenchanha swiweo kaneun keotdo chua modeun geoshi ttae, ttae, ttae, ttae, ttae-ga itneun keonikka
Keuttaega namja-ramyeon chingul manna sul han chane teoreobeorigo (Alright!) Alright
Keuttaega namja-ramyeon chingul manna suda tteoreo nallyeobeorigo (Alright!) Alright, Alright

*
Bwara Mr. Simple, Simple Keuttae-neun Keuttae-neun Keuttae-ro meotchyeo
Bwara Miss Simple, SImple, Keuttae-neun Keuttae-ro yeppeo (SJ Call)

**
Kaja kaja eoseo kaja Makhyeosseul ttaen dorakaja kot kotchi apa chukketdamyeon oneul haruman norgo boja
Han keurae-do keochin sesang chukeora ttwimyeon naman jicheo kidaryeobwa akkidwi pak neowi nari kot ultenikka

Blow Your Mind kara Mr. Simple
Blow Your Mind ttae-ga watjanha Duryeowo malgo
Blow Your Mind Kaja Mr. Simple
Blow Your Mind ttae-ga watjanha Junbi dwaetjanha

Sok sseokneun iri an doo kaji anin seseang-e urin sara keukeon ae-do ara
mwo ireohke eoryeopna uri chal meokgo chal jago tto charamyeon kereohke hamyeon dwiji
Keuttae-ga hwa-ga na-myeon chingul mannna dwitdamhwaro peureobeorigo (Alright!) Alright
Keuttae-ga kwireupda-nyeon norae borreo sori jilleo nalryeobeorigo (Alright!) Alright, Alright

Kembali ke *

Dance jaryuran-ke mwo keuri byeol geo ittna Just Get It Get It
Sosohan iltaree jaemi deung deung deung keung keung keung
Sara-ittneun keuttael neukki-go shipna Just Grab It Grab It

kaseum ttwineun ne kkum-deuri aeki deung deung deung keung keung keung
(Because You Naughty, Naughty)
Ije keokjeong hajima ap-en choo-eun nari ulkeoya Shimgakan aekin da dwiro mirwodugo
Oneur-eun barke useobwa keuddae-wi hwanhan useum-e modu kibon choha-chyeo

Kembali ke *

kembali ke **

Blow Your Mind kara Mr. Simple
Blow Your Mind ttaega wattjanha Duryeowo malgo
Blow Your Mind kaja Mr. Simple
Blow Your Mind kara Mr. Simple

PROFIL SNSD

Girls’ Generation (SNSD) members profile

Korean pop group Girls’ Generation members’ personal profiles.

Taeyeon

Girls Generation SNSD member Taeyeon picture
Birth name: Kim Tae-yeon (Hangul: 김태연 | Hanja: 金泰妍)
DOB: March 9, 1989
Birthplace: Jeonju, North Jeolla, South Korea
Height: 160cm | Blood type: O
Group leader.
DJ on Good Friend Radio (Chinhan Chingoo) from 2008 to April 2010.
Solo in If – drama OST for Hong Gil Dong (2008).
Solo in Can you hear me – drama OST for Beethoven Virus (2008).
Starred in variety show We Got Married (2009) with comedian Jeong Hyeong-don.
Duet with Sunny in It’s Love – drama OST for Heading To The Ground (2009).
Starred in stage musical Midnight Sun (2010).
Voiced for animated film Despicable Me (2010).
Duet with The One in Like A Star (2010).
Co-host of variety talk show Win-Win (2010).
Solo in I Love You – drama OST for Athena: Goddess of War (2010).
Duet with Kim Bum-soo in Different (2011).

Jessica

Girls Generation SNSD member Jessica picture
Korean name: Jung Su-yeon (Hangul: 정수연 | Hanja: 鄭秀妍)
DOB: April 18, 1989
Birthplace: San Francisco, California, USA
Height: 163cm | Blood type: B
Elder sister of Krystal, member of girl group f(x).
Released two singles, Oppa Nappa and Mabinogi, with Tiffany and SeoHyun.
Duet with SHINee’s Onew in One Year Later (2008).
Duet with Park Myeong-su in NaengMyun (2009).
Starred in Korean production of Legally Blonde – The Musical (2009-2010).
Solo in Sweet Delight – commercial song for SPC Group (2010).

Sunny

Girls Generation SNSD member Sunny picture
Birth name: Lee Sun-kyu (Hangul: 이순규 | Hanja: 李順圭)
DOB: May 15, 1989
Height: 158cm | Blood type: B
Co-DJ of Chun Ji Radio (2007-2008).
Solo in Finally Now – movie OST for Story of Wine (2008).
Co-host of The M (2009-2010) with SS501′s Hyungjoon and then 2AM’s Seulong.
Duet with Taeyeon in It’s Love – drama OST for Heading To The Ground (2009).
Starred in reality-variety show Invincible Youth (2009-2010).
Solo in Your Doll – drama OST for Oh My Lady (2010).

Tiffany

Girls Generation SNSD member Tiffany picture
Birth name: Stephanie Hwang
Korean name: Hwang Mi-young (Hangul: 황미영 | Hanja: 黄美英)
DOB: August 1, 1989
Birthplace: Los Angeles, California, USA (but raised in Diamond Bar)
Height: 162cm | Blood type: O
Released two singles, Oppa Nappa and Mabinogi, with Seohyun and Jessica.
Co-host of Sonyeo Sonyeon Gayo Baekso with Kim Hye-sung (2007-2008).
Solo in By Myself – drama OST for Ja Myung Go (2009).
Duet with K.Will in A Girl Meets Love (2009).
Co-host with Yuri for MBC’s Music Core (2009 – July 2010).
Solo in Banji – drama OST for Haru (2010).

Hyoyeon

Girls Generation SNSD member Hyoyeon picture
Birth name: Kim Hyo-yeon (Hangul: 김효연 | Hanja: 金孝淵)
DOB: September 22, 1989
Birthplace: Incheon, South Korea
Height: 160cm | Blood type: AB
Formed a dance group Little Winners Crew with miss A’s Min (2004) before debut.

Yuri

Girls Generation SNSD member Yuri picture
Birth name: Kwon Yuri (Hangul: 권유리 | Hanja: 權侑利)
DOB: December 5, 1989
Height: 167cm | Blood type: AB
Played a part in sitcom Unstoppable Marriage (2007) alongside Sooyoung.
Duet with Sooyoung in Must – drama OST for Working Mom (2008).
Co-host with Tiffany for MBC’s Music Core (2009 – July 2010).
Starred in reality-variety show Invincible Youth (2009-2010).

Sooyoung

Girls Generation SNSD member Sooyoung picture
Birth name: Choi Soo-young (Hangul: 최수영 | Hanja: 崔秀英)
DOB: February 10, 1990
Birthplace: Seoul, South Korea
Height: 170cm | Blood type: O
Made a brief debut (2002) in Japan as pop duo Route φ with Marina Takahashi.
Played a part in the sitcom Unstoppable Marriage alongside Yuri (2007).
Duet with Yuri in Must – drama OST for Working Mom (2008).
Played a part in movie Hello Schoolgirl (2008).

YoonA

Girls Generation SNSD member Yoona picture
Birth name: Im Yoona (Hangul: 임윤아 | Hanja: 林允兒)
DOB: May 30, 1990
Birthplace: Seoul, South Korea
Height: 166cm | Blood type: B
Played a part in drama 9 Ends 2 Out (2007).
Played a part in drama Woman of Matchless Beauty (2008).
Starred in drama You Are My Destiny (2008-2009).
Starred in drama Cinderella Man (2009).
Starred in variety show Family Outing 2 (2010).
Solo in Innisfree Day – commercial song for Innisfree (2010).

SeoHyun

Girls Generation SNSD member Seohyun picture
Birth name: Seo Joo-hyun (Hangul: 서주현 | Hanja: 徐珠賢)
DOB: June 28, 1991
Birthplace: Seoul, South Korea
Height: 168cm | Blood type: A
Group maknae.
Released two singles, Oppa Nappa and Mabinogi, with Jessica and Tiffany.
Duet with trot singer Ju hyun-mi in JjaRaJaJja (2009).
Starred on variety show We Got Married with C.N.Blue’s Jung Yong-hwa (2010).
Solo in It’s Ok Even If It Hurts – drama OST for Kim Soo Roo (2010).
Voiced for animated film Despicable Me (2010).
Featured in Let’s Go – G20 Seoul Summit OST (2010).
Solo in Journey – drama OST for Paradise Ranch (2011).